Jumat, 20 Desember 2013

Sistem Infomasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis website, Lebih Murah dan Efektif





Sistem perancangan dalam pembuatan website Sistem Informasi K3 Berbasis Web ini  dikembangkan dengan menggunakan beberapa software yakni Macromedia Dreamweaver, AppServer yang merupakan gabungan dari Apache Web Server, PHP dan MySQL. Dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver maka pengerjaan website akan lebih cepat dan mudah.
Sebelumnya, informasi hanya dapat diperoleh melalui media cetak dan media elektronik.Namun sekarang informasi dapat dengan mudah diperoleh melalui media internet yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang.
Keanekaragaman kemampuan yang dimiliki internet menjadikan pilihan untuk mendapatkan, menyebarkan dan bertukar informasi, karena dapat diakses kapan saja, dimana saja dengan biaya yang relative lebih murah dan lebih instan, disbanding menggunakan media yang lain.
Informasi yang disajikan di dalam internet tidak hanya berisigambar- gambar dan susunan teks yang berisi informasi suatu organisasi atau instansi tertentu, tetapi di tuntut untuk bias berhubungan secara langsung dengan database, yang dapat melayani permintaan dari client, membuatdokumen yang berisi informasi penting. Karena informasi merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang utama di era modern ini. Informasi begitu perlu untuk di dapatkan, disebarkan dandipertukarkan antara suatu pihak dengan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Salah satu yang dapatdimanfaatkan dari fasilitas internet adalah website.Dimana dalam fasilitas ini dapatdisajikan berbagai macam informasi. Namun dalam hal ini, informasi yang disajikan berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dalam web inidijabarkan berbagai hal terkait K3. Diantaranya adalah tentang bagaimana cara melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian bahaya, sampai pada tahap monitoring dan evaluasi. Hal ini diharapkan akan mampu meningkatkan pengetahuan para penikmat informasi ini dan pada akhirnya dapat melakukan hal-hal yang telah dijelaskan tadi.Sehingga risiko  dan bahaya diberbagai tempat dapat diidentifikasi dengan metode sederhana tadi.
Selain itu, website ini juga dilengkapi gambar untuk memberikan penjelasan tambahan tentang uraian tadi. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman para pembaca.
Dengan demikian, system informasi membawa dampak positif. Dimana  dengan perkembangan system informasi (dalam hal ini internet) membuat proses pencarian informasi menjadi mudah dan cepat. Sehingga pengetahuan masyarakat pun akan semakin bertambah seiring perkembangan teknologi informasi.


Arianto, Bayu.2012.Perancangan SistemInformasiKeselamatandanKesehatanKerjaBerbasis WEB.http://eprints.uny.ac.id/6808/1/PERANCANGAN%20SISTEM%20INFORMASI%20KESELAMATAN%20DAN%20KESEHATAN%20KERJA%20BERBASIS%20WEB.pdf.Diakses 18/12/2013 ,pukul 13.23




Kamis, 19 Desember 2013

PAKAI ALAT PELINDUNG DIRI (APD), DEMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA





A.  ALAT PELINDUNG DIRI (APD)




A.  ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Alat pelindung diri merupakan suatu cara yang digunakan dalam sebuah kegiatan salah satunya di rumah sakit. Paparan dan resiko bahaya yang ada ditempat kerja tidak selalu dapat dihindari, sehingga APD perlu digunakan bagi para pekerja.
Adapun pengertian alat pelindung diri menurut A.M Sugeng Budianto, (2005) yang dimaksud alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi atau bahaya arau kecelakaan kerja.
Sedangkan Dr.Milos Nedved dan Dr. Soemanto, Imam Khasani menyatakan, alat pelindung diri adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseeorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja.
Definisi APD dalam HSE regulasi adalah semua peralatan yang melindungi pekerja selama bekerja termasuk pakaian yang harus di pakai pada saat bekerja,pelindung kepala (helmet),sarung tangan (gloves),pelindung mata (eye protection),pakaian yang bersifat reflektive,sepatu,pelindung pendegaran (hearing protection) dan pelindung pernapasan (masker). (HSE,1992)
Penggunaan APD di tempat kerja di sesuaikan dengan pajanan bahaya yang di hadapi di area kerja. Berikut adalah jenis bahaya dan APD yang diperlukan:

Tabel . Jenis bahaya dan APD yang diperlukan
No
Tubuh Yang Dilindungi
Bahaya
APD
1
Mata
Percikan bahan kimia, debu, proyektil, gas, uap, radiasi
safety spectacles, goggles, faceshields, visors.
2
Kepala
Kejatuhan benda, benturan, rambut tertarik mesin
Helmet
3
Sistem pernapasan
Debu, gas, uap, fume, kekurangan oksigen
Respirator, masker, alat bantu pernapasan
4
Melindungi badan
Panas berlebihan, tumpahan atau percikan bahan kimia
Cover all, pakaian anti panas/api
5
Tangan
Panas, terpotong, bahan kimia, sengatan listrik
Sarung tangan, mitten, hand pad, sleeve
6
Kaki
Tumpahan bahan kimia, tertimpa benda, sengatan listrik
Sepatu safety


B.  KUALITAS DAN KUANTITAS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Menurut A.M Sugeng Budianto dalam buku Bunga Rampai dan Hiperkes dan KK (2005), APD yang baik adalah dapat melindungi tenaga dari bahaya akibat kerja, kecuali bila tidak digunakan dengan sempurna. Penggunaan yang tidak benar akan memberikan hal yang membahayakan bagi tenaga kerja.
Menurut Suma`mur (1996) alat-alat pelindung diri yang digunakan oleh pekerja harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Enak dipakai
2. Tidak menggangu kerja
3. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya.
Bila dapat diterima oleh tenaga kerja, maka alat tersebut akan digunakan secara rutin oleh tenaga kerja dan dapat dipastikan mengurangi kecelakaan akibat kerja. Alat pelindung diri yang diterima memiliki persyaratan sesuai dengan ukuran masing-masing tenaga kerja, sehingga alat yang diinvestasikan sesuai dengan jumlah tenaga kerja.

C.  BAHAN GAS, KIMIA, DAN BIOHAZARD BERBAHAYA

KELAS 1 : MUDAH MELEDAK
Semua bahan atau benda yang dapat menghasilkan efek ledakan, termasuk bahan yang dalam campuran tertentu atau jika mengalami pemanasan, gesekan, tekanan dapat mengakibatkan peledakan. Contoh: Amonium nitrate, Amonium perchlorate, amonium picrate, detonator untuk ammunisi, diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid, (TNT, Nitro Glycerine, Amunisi, bubuk untuk blasting)


KELAS 2 : GAS-GAS
Terdiri dari :
·         Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl methyl ether, butane, neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline, thinner, bensin.
·         Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon, nitrous oxide, sulphur hexafolride)
·         Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine, boron trichloride carbonil sulfit, cyanogen, dll

KELAS 3 : CAIRAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE GAS)
·         Cairan yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan 
·         Cairan yang mempunyai titik penyalaan kurang dari 610 C
·         Uap dari bahan yang termasuk kelas ini dapat mengakibatkan pingsan bahkan kematian. Contoh: petrol, acetone, benzene, butanol, chlorobenzene, 2 chloropropene ethanol, carbon disuliphide, di-iso-propylane

KELAS 4: PADATAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE SOLIDS)
·         Bahan padat yang mudah menyala (flammable solids)
Bahan padat yang mudah menyala  bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan
Contoh: sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid, dinitrophenol, hexamine.
·         Bahan Padat yang Mudah Terbakar  secara spontan (spontaneously Combustible Substances)
Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan yang besar untuk terbakar secara spontan. Beberapa jenis mempunyai kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau kontak dengan udara lembab juga dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar
Contoh: carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus
·         Bahan yang berbahaya ketika basah (Dangerous when wet)
Padatan atau cairan yang dapat menghasilkan gas mudah terbakar ketika kontak dengan air. Bahan ini juga meningkatkan gas beracun ketika kontak dengan kelembaban, air atau asam
Contoh :calcium carbide, potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride, calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium, aluminium hydride.

KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT)
·         Bahan yang bersifat mengoksidasi
Bahan  ini dapat menimbukan api ketika kontak dengan material yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan peledakan.
Contoh: calcium hypochlorite, sodium peroxide, ammonium dichromate, ammonium perchlorate, chromium nitrate, copper chlorate, ferric nitrate, potassium bromate, tetranitromethane, zinc permanganate
·         Organic peroxides
Dapat membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar panas atau api pada waktu yang lama dapat mengakibatkan peledakan. Jika bereaksi dengan material yang lain efeknya akan lebih berbahaya.  Dekomposisi dari bahan ini dapat menghasilkan racun dan gas yang mudah terbakar
Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate, peracetic acid.

KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI
·         Poisonous (Toxic) Substances
Bahan yang dapat menyebabkan kematian atau cidera pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit
Contoh : cyanohydrin, calcium cyanide, carbon tetrachloride, dinitrobenzenes, epichlorohydrin mercuric nitrate, dll
·         Harmful (Toxic) Substances
Bahan yang dapat membahayakan pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit
Contoh: acrylamide, 2-amino-5-diethylamino pentane, amonium fluorosilicate, chloroanisidines dll
·         Bahan yang dapat mengakibatkan infeksi
Bahan yang mengandung organisme penyebab penyakit. Contoh : tisue dari pasien, tempat pengembang biakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan

KELAS 7 : BAHAN YANG BERADIASI
·         Bahan yang mengandung material atau combinasi dari material yang dapat memancarkan radiasi secara spontan. Contoh : uranium, 90Co, tritium, 32P, 35S, 125I, 14C

SUMBER :
Hidayatullah,Arif.2010.Penggunaan APD. http://youngnurse2010.blogspot.com/2012/05/penggunaan-apd.html . Diakses Kamis, 19 Desember 2013